Entri Populer

Sabtu, 04 April 2015

Melepas Kerinduan Di Gunung Gede Pangrango


Kerinduanku ini sudah tidak tertahan, lebatnya belantara hutan rimba yang sunyi dan sepi, serta dingin udara di waktu malam membuatku ingin sekali merasakann semua itu untuk menghilangkan kerinduan ini.  Gunung, itu lah tempatku bermain, tempatku mendekatkan diri denga alam dan sang pencipta, tempat yg bisa ku manfaatkan dengan berkeluh kesah dengan semua masalah ataupun kejenuhan rutinitas yg ku lakukan tipa hari, aku infin berbaring di hamparan rumput serta bunga” edelweiss yg kian hari makin sedikit populasinya akibat tangan” jahil mereka yg tidak mengerti akan pedihnya di cabut secara paksa seperti itu.

Tujuanku menuju bogor. Aku memutuskan untuk mencurahkan kerinduanku di salah satu gunung yg berada di kota hujan ini. Gunung Gede, salah satu gunung yg tertinggi di dataran  jawa barat walaupun masih kalah tinggi dengan gunung sebelahnya gunung pangrango, itu tidak membuatku berpaling dengan tujuan utamaku. kedua gunung ini saling berdampingan dengan baik tanpa adanya pertengkaran atau keirian dari keindahan alamnya masing-masing. Mereka berdua berdiri dengan gagah hingga saat ini. Taman nasional gunung gede pangrango, aku datang bersama kedua teman baruku, eka dan tika.


Aku memlih perjalanan malam hari, selain untuk menghindari macetnya jalanan menjelang weekend, juga menefisiensikan waktu yg aku punya. aku berangkat dari tempat tinggalku, sekitar pukul 11 malam. Di perjalanan aku memanfaatkan untuk beristirahat 3-4 jam perjalanan yg kulalui aku gunakan untuk tidur persiapan fisik untuk pendakian di keesokan harinya.

Perjelanan yg berkelok kelok membangunkan ku dari tidur nyenyak malam itu. Sedikit terbengong mengumpulkan sebagian nyanya yg belum terbangun sepenuhnya. Kulihat jendela mobil yg mengembun, “udah mau sampai?”. Aku berkata dalam hati. Kulihat jam tangan ku menunjukan pukul 02.45wib, segera aku menuju ke kursi depam mobil untuk meminta supir menurukan ku di pertigaan cibodas, dari pada nyasar atau kebablasan karena kesoktahuan lebih baik bertanya.

Jreg!! Sepatuku menginjak bumi kota hujan, udara dingin menyambut kedatanganku dan temanku. Sedikit mempercepat tempo aku merogoh carrierku untuk mencari jaket tebal yg telah aku persiapkan unutk melapisi tubuhku agar tidak termakan oleh dinginnya udara pagi itu.
Aku memasuki minimarket dekat ketika aku di turunkan untuk membeli segala persiapan logistic, sembari menunggu mobil angkot untuk membawaku ke dalam pintu masuk gunung gede pangrango.

“mas mau ke atas?” ucap salah seorang pria yg sepertinya kondektur dari salah satu mobil angkot yg tengah parkir di pinggiran bahu jalan. Aku langsung mengiyakan tawarannya untuk menaiki mobil yg ia tunjukan. Tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai di atas, pintu gerbang pendakian gunung gede pangrango, sekitar 20-30 menit. Sepi.. sunyi.. hanya lampu” warung dan kios” pedagang yg masihtutup pagi itu  menemani langkahku dan temanku. Aku dan temanku  singgah di salah satu warung yg letaknya tidak jauh dari kantor TNGGP.

“baru sampai mas?”. Ucap pemilik warung menyambutku dengan keramah tamahannya.
“iyah pak, numpang istirahat yah sebentar”. Izinku kepada pemilik warung
“silahkan mas, mba kedalam aja kalau mau tidur, masih kosong”. Dengan senyum penuh kehangatan khas orang berumur kepala empat.
“iyah pak terimakasih, disini aja dulu sambil nunggu subuh.”
Di tengah udara dingin yg menyelimuti diriku aku dan bapak pemilik warung berbincang-bincang untuk mengahatkan suasana disertai dengan hangatnya teh manis yg aku pesan. Sementara eka dan tika meneruskan tidur mereka yg sempat terganggu.
 Adzan subuh pun berkumandang di tengah celotehan aku dan beliau. Beliau meminta izin untu pergi kemasjid.
“tunggu pak, saya juga mau shalat, kita bareng” ucapku dan bergegas mengambil perlengkapan shalat di dalam carrier.

Selepas subuh aku tertidur, alarm membangunkannku tepat pukul 6 pagi. Wah… sudah mulai ramai, kulihat banyak pendaki yg masih terlelap mungkin mereka datang disaat akuh tertidur? Aku membangunkan 2 temanku yg masih tertidur pulas. Jam 9.00 kantor di buka dan aku langsung bergegas untuk menukarkan simaksi sebagai syarta utama mendaki ke gunung ini. Ada sedikit ketidaknyamanan selama aku menukarkan simaksi di sini. Pelayanan lelet, dan lebih mengutamakan calo di banding orang yg sesuai prosedur denga cara boking simaksi. Berkali-kali aku komplen kepda teller untuk mempercepat kinerjanya karena hari semakin siang. Jam 11 siang aku baru mendapatkan simaksi ku. Bayangkan, dari jam 9 sampai jam11 baru selesa penukaran simaksi?? Ah… sudahlah.. aku sudah tak kaget dengan system amburadul seperti ini.




Aku mempersiapkan kembali semua barang bawaanku dan memanggil teman”ku untuk bersiap-siap. Diiringi dengan do’a langkah kami mulai disini.



“yukkk semangat!!”  jerit tika yg baru pertma kali naik gunung. Maklum.. penasaran mungkin?
Aku menikamati langkah demi langkah disini, menghirup sedalam-dalam aroma hutan yg mengelilingi aku dan semua pendaki lain, tidak aku tinggalkan untuk bertegur sapa kepada pendaki yg bertemu denganku di tiap kesempatan. keramah tamahan ini yg jarang aku dapatkan di keramaian kota.

Di sepanajang jalan aku diiringi air yg mengalir jernih di sekitar ku. 
Rasa lelah secara perlahan mulai menghinggapi aku dan teman-temanku tak baik jika kami memaksakan perjalanan, kami beristirahat sembari beribadah shalat dzuhur.



Perjalanan kami lanjutkan.. namanya naik gunung, kalau gak naik ya bukan naik gunung. Disela-sela perjalanan pandanganku teralihkan oleh sesosok gadis berambut sebahu, mengenakan topi sebagai penutup rambut, serta berhias kaos lengan panjang berwarna putih bersih, seperti melihat bidadari yang sedang tersasar di dalam hutan. Jujur aku seperti orang yg baru pertama kali melihat perempuan cantik, aku tertegun, terdiam, dan tak ku lepaskan pandanganku terhadapnya  sedetikpun, sampai pada akhirnya lamunanku tentang gadis itu buyar ketika temanku eka menepuk bahuku.
“oy..!! bengong aja.. itu si tika kakinya lecet.” Ucap eka dengan nada yg cukup kesal.
“sorry.. sorry..”
Aku bergerak menuju tika yg sedang terduduk lemas sambil merintih perih akibat luka lecet terkena gesekan sepatu yg terlalu kecil ukurannya di bandingkakinya menurut ku.
“nih..make sandal gw aja.. kalau di terusin make sepatu bisa parah yg ada” saran eka sembari memberikan sandal yg dia bawa.
“kenapa teh?” ucap salah seorang gadis yg bertanya tentang keadaan kami yg sedang tertimpa musibah.
Aku menengok dan ternyata gadis itu adalah gadis yg ku lihat di perjalanan tadi, ternyata dia dan rombongan ikut beristirahat juga dan mungkin tanpa sengaja dia mendengar percakapan kami dan ingin membantu masalah kami.
“nih.. aku bawa plester” sambil menjulurkan plester kepada tika.
“jangan make gituan.. nanti bonyok yg ada, itu kan masih luka basah.” Ujar teman gadis tersebut .
“udah kasih betadine aja.. terus nanti make sandal.” Ujarku sambil bergegas untuk melanjutkan perjalanan.
“Kita duluan ya..” aku berpamitan kepada 4 orang yg telah menolong kami, dan tak lupa aku bertukar senyuman manis kepada gadis lucu nan imut yg kutemui disini.

Rasa lelah yg semakin menumupuk dan kerewelan si tika semakin membuat suasana agak sedikit bĂȘte. Maklum tika pertama kali naik gunung, jadi mkalau masih manja” dikit bisa kami maklumi, sementara eka dan aku bisa di bilang sudah terbiasa dengan rasa lelah di tengah hutan belantara.


banyak hal-hal indah kutemui selama di perjalanan ini, sumber air yg terus mengalir menemani langkahku dan teman ku, melewati beberapa air terjun panas, serta jurang di sebelah kanan kami yg membuat kami harus berhati-hati ketika melangkah.



Harisemakin sore kulihat jam tangan ku telah menunjukan pukul 5 sore tepat.
“kita break dulu bentar deh, sekalian shalat ashar.”ujarku.
Hawa dingin mulai merasuki pori-pori tubuh untuk menyeruak masuk kedalam tulang kami. Kami sesegera mungkin melanjutkan perjalanan sebelum matahari makin tenggelam.
Langit telah gelap dan hawa dingin menjadi teman perjalanan kami bertiga. Alhmadulillah… setengah tujuh malam kami sampai di camp area kandang badak. Dimana ini lokasi untuk berkemah sebelum melakukan summit attack di keesokan harinya.
Aku dan eka langsung bergegas membuat tenda, sementara tika masih dengan sifat manjanya mengeluh tentang kondisi yg ia alami.
“sabar ya tik.. kita juga ngalamin apa yg lue alami, jangan bikin gw emosi ya.. sabar aja..” ujar eka yg tersulut emosi karna sifat manja tika. Tak berapa lama tendapun stelah berdiri diantara puluhan tenda yg telah terisi pemiliknya dan siap untuk kami singgahi.
Makan malam, berbincang sebentar dan akhirnya kami tertidur dengan rasa lelah yg kami alami sepanjang siang tadi. Selamat malam... J

Dinginnya malam itu membangunkan ku dari tidur nyenyakku, maklum hanya aku yg tidak memakai sleeping bag ketika tidur, jadi wajar kalau kedinginan hehe. Ingin melanjutkan tidurpun sepertinya susah aku lakukan, dan ku lihat jam tanganku waktu menunjukan pukul 4 subuh. Wuhhhh… bentar lagi pagi.. aku beranjak dari tenda, keliuar melihat keadaan di luar.
Hmmmmmmmmmfuhhhhh… aku menarik nafas dalam-dalam untuk menghirup segarnya udara pagi di sini. sambil memasak air untuk menyeduh kopi unutk menghangatkan dinginnya udara pagi disini. entah apa yg terjadi? Aku teringat dengan gadis yg ku temui di perjalanan tadi siang. Aku bertanya pada diriku sendiri, apa dia sudah sampai ya? Kalau sudah dimana tendanya? Rasa penasaran ku terhadap gadis itu terus membayangi lamunanku pagi itu, "semoga di puncak nanti aku kembali bertemu dengan dia" doaku dalam hati.

Sruuupuuutttt…. Aku menyeruput kopi yg ku buat tadi. Sungguh nyaman disini, ini yg selama ini aku rindukan dalam dunia ku. Bukan pacar/kekasih tapi sunyi dan dinginnya hutan belantara ini yg aku rindukan. Sesekali bebrapa rombongan orang untuk summit ke puncak melewati tendaku.
“permisi mas,” ‘punten mas, beberapa kata saling sapa mereka terhadapku yg masih tengah asik menikmati dinginnya udara disini sendiri serta di temani hangatnya kopi susu yg ku seduh.

“hayoooo bangun udah siang, pada mau summit gak??” nada ku membangunkan mereka yg masih tertidur pulas. Di tengah keasikan ku  mempersiapkan perlengakapan untuk summit ke puncak aku di kejutkan oleh panggilan eka yg menyuruhku untuk cepat keluar. Ada apa? Aku bertanya tapi tidak dia hiraukan.
Sedikit terkejut ketika aku keluar dari tenda, sesosok gadis yg aku dambakan untuk bertemu kembali disini berada tepat di depanku. kesejukan pepohonan yg rindang serta udara yg begitu dingin di tambah keindahan melihat wajah lucu dan cantiknya dia seperti aku berada di alam surga. 
“ada apa?” aku membuka percakapan.
“kata teh eka kamu punya koyo?” dia bertanya.
Aku kebingungan, ternyata sedari tadi si eka dan dia berbincang di depan tenda tanpa sepengetahuan aku yg sedang sibuk?kurang ajar si eka!! -____-“
eka temanku sebenarnya sudah tahu tentang apa yg aku alami, karena aku memberitahu dia tentang gadis itu di sela perjalanan kami.
“ouhh.. iyah ada kok, butuh berapa??”
“2 aja kalau ada.”
“tunggu ya..”aku kembali memasuki tenda mengambil pesanannya untuk aku berikan.
Setelah ku berikan dia berlalu dengan kembali meninggalkan senyum manisnya yg membuatku terbayang akan sosok indahnya gadis itu sepanjang malam hingga saat ini.
Dengan penuh rasa penyesalan yg ada di benakku ini, karena aku belum sempat berkenalan dengannya, Cuma ingin tau namanyapun sepertinya sulit untuk ku??
"lue kanapa tadi gak kenalan.. bego huuu..." ledek eka kesal dengan kepengecutanku untuk berkenalan dengannya. Mudah”an aku bisa bertemu lagi di puncak sana dengan moment yg berbeda sehingga aku berani untuk berkenalan dengan gadis itu. 

kami berangkat kepuncak tentunya dengan diiringi doa bersama yg kami lakukan, setelah melewati pertigaan pemisah antara gunung gede dan pangrango, jalanan semakin menanjak dan terus menanjak, tak banyak bonus(trek landai) yg aku temui selama perjalanan kali ini. seringnya istirahat memperlambat tempo langkah kami untuk cepat sampai di puncak. ku lihat eka dan tika yg sama" begitu masih kelelahan, kami lanjutkan perjalanan kami,.tapi tetap dengan volume istirahat yg cukup di tiap 10-15 menit sekali.



Hampir 2 jam perjalanan, akhirnya kami tiba di puncak gunung gede. Aku langsung berbaring di hamparan rumput dan berpagar pohon” kecil yg buahnya bisa di makan entah pohon apa namanya tidak aku hiraukan.
Aku hanya menikmati indahnya puncak gede ini, kawah yg selalu mengeluarkan asap dan bau belerang yg tiada henti, serta dengan pemandangan langit biru yg bersih dan gunung pangrango yg berdiri dengan gagah tepat di belakangku.





Keindahan di atas ini membuatku merasa nyaman dan tenang, aku hampir tak bisa melewatkan moment ini untuk berfoto ria sebagai documents perjalananku ku. Aku berkeliling di sekitar puncak ramai sekali disini. tak kulupakan untuk saling sapa di setiap pertemuanku dengan orang" disini. ouh.. iya.. aku melupakan sesuatu. tak nampak gadis itu, kemana dia? Apa dia belum sampai? Padahal aku tadi istirahat cukup lama ketika sampai. Apa mungkin dia tidak ke puncak?? Mungkin dia masih di perjalanan?. 
Cukup lama aku dan temanku menikmati indahnya puncak gede ini, sampai akhirnya akmi memustuskan untuk turun kembali ke tenda serta mempersiapkan packing turun gunung. Aku meninggalkan puncak dengan sedikit kecewa, bukan karena pemandangan indah alam disini, namun tidak bertemu dengan gadis yg ku harapkan itu.









menjelang siang kami sampai di tempat kita berkemah, untuk mempersiapkan makan siang sebelum turun dan kembali ke rumah.
“ka, tenda cewe yg tadi pagi minta koyo itu dimana?” aku bertanya di sela kesibukannku memotong sosis.
Ituuu… di depan kita.. lohh udah gk ada tendanya”
"mungkin dia gak nerusian perjalanannya kepuncak?" lanjut eka.
“ciehhhh nyariin..” eka mengejekku.
Aku membalasnya dengan menyibukan diri memotong sosis serta mempersiapkan barang bawaanku untuk kembali turun.

Tak banyak cerita selama di perjalanan turun, hanya percakapan biasa saja yg kami lakukan. Mungkin sudah terlalu lelah??
Tepat jam 7 malam kami sampai di basecamp dan langsung mencari warung makan untuk makan malam karena sedari tadi perut kami laparrrrrrrr. Hahaha

Berakhir sudah ceritaku di gunung gede ini untuk melepaskan kerinduanku akan suasana di gunung, banyak sekali pelajaran dan manfaat yg aku dapatkan disini. aku tersenyum meninggakan tempat indah serta bonus kenangan  indah yg tak sempat aku bawa pulang kembali kerumah. gadis lucu dan gunung gede, sampai jumpa :)
Selamat malammmmm… J






    


               

Senin, 30 Maret 2015

KEHILANGAN JATI DIRI



Sendiri tanpa siapapun disini
Terengah mengejar mimpi
Hembusan nafas yang tiada henti
Lelah yang  semakin aku nikmati

Dengan rasa malas yang terus hinggapi diri
Mencoba melakukan yg terbaik
Melewati batas kemampuan diri
Walau hasil belum terpenuhi

Aku terus berfikir..
Terus berfikir..
Bagaimana ini?
Tak ada sedikit asa yang bisa raih

Aku belum bisa mengejar mimpi
Aku masih jauh dari kata tercapai
Tak ada pula yang aku handalkan disini
Tersudut kehilangan jati diri

Disini..
Sendiri.. 

Kamis, 28 Agustus 2014

PENJUAL ES BERHATI MALAIKAT



Pagi tadi sekitar pukul 10.00wib cuaca di serang sangatlah mendung. Ketika itu saya tengah sibuk merakit sepeda saya. Saya di temani oleh adik saya yg paling bungsu. Sipenggangu kecil saya ini berusaha membantu pekerjaan saya. Tapi, di usianya yg menjelang 10 tahun itu, tingkahlakunya lebih mendekati perusuh yg sedang memporak porandakan perkakas saya yg berada di sisi saya.
Dan ketika adik saya sedang sibuk membongkar paksa isi perkakas saya yg tersusun di dalam kotak perkakas. Tiba tiba kesibukannya terhenti seketika suaranya menangkap bunyi lonceng kecil   berdenting-denting, seorang tukas es  keliling tengah lewat di depan rumah saya. Penjual es situ seorang kakek tua yg berjalan kaki sambil menuntun sepeda sambil tangannya memegang kotak yg terbuat dari kayu dan papan tripleks yg di cat warna kuning dan di tulis dengan tulisan cat yg sederhana bertuliskan “ES LILIN”.
Seperti menuntut sebuah tindakan penghentian, adik saya mulai merengek rengek minta untuk di belikan, seperti menuntut sebuah upah dari hasil bongkar bongkarnya tadi, mulanya ritme tempo rengekannya masih terdengar lama karena si kakek penjual itu juga masih jauh, namun adik saya mulai mempercepat ritme tempo rengekannya menjadi lebih cepat dan keras dan berulang ulang tanpa ada tanda diam, rewel sekali ini bocah, pikir saya dalam hati. Aku pun langsung menjerit memanggil kakek penjual es tadi, tanpa harus mengulang kedua kalinya, kake penjual es keliling itu pun langsung terhenti seketika menoleh tersenyum kepadaku dan adiku.
Jujur sebenarnya aku tidak mau memanggil si penjual es keliling itu, selalin saya tidak suka es, adiku ini baru saja sembuh dari sakit pilek yg ia derita kemarin, namun entah kenapa begitu aku melihatsi kake tadi yanglewat,ada sebuah dorongan batin untuk segera memanggilnya, padhal baru kali ini aku melihat dan membeli dagangannya itu,dan benar dagangan esnya juga biasa-biasa saja. Sebuah es lilin yang di buat sendiri dengan berbagai macam warna dan rasa sebagai bahan penarik hati anak-anak. Tapi cara kake mendagangkan jualannya dengan cara yg tidak wajar yaitu mendorong sepedanya yangmembuat aku jadi tertarik, sekaligus prihatin.
“sepeda bapak bannya bocor yh?” tanyaku sambil mendatanginya.
“enggak nak, kedua bannya dalam keadaan bagus kok”.
“Kenapa di dorong pak?, kan lebih baik di naiki biar gak capek”
“ahh.. enggak nak, udah biasa. Malah enakan begini, hitung-hitug olahraga, oh ya adik kecil ini mau beli es yang mana ada yg bulat dan yg petak loh, ayoo pilih yg mana?”
Ujar kakek itu sambil membuka boks kayu tempat es lilinya di simpan. Saya liahat pinggirannya ada 4 buah ice bag berukuran sedang sebagai pendinginnya sebuah upaya untuk menahan agar es nya tidak mencair dan tetapdalam kondisi utuh. Setelah mendapatkan es yg dia mau adiku langsung ngacir ke dalam rumah, sesaat kemudian saya mendengar suara ibu saya yg berteriak kecil menandakan dia kurang setuju dengan keputuasan yang aku ambil dengan membelikannya es lilin di saat yang kurang tepat, aku tersenyum, nantilah ku bahas kembali.
“berapa harga esnya pak?”
“Seribu dek”
“ahh yang bener, kok murah banget pak?
“ya memang biasa dijualharganya segitu de”
saya merogoh jantong celana saya,mencari uang pecahan seribu/dua ribu, tapi saya tidak menemukannya. Kulihat hanya ada pecahan uang Rp.20.000,- dan Rp.50.000,- saja. Maklum tadi baru mecahin duit Rp.100.000,- buat onderdil sepeda. Wahhh masalah nih dalam hati saya, tidak mungkin saya sodorkan uang Rp.20.000,- ini kepada si kakek, apalagi yang seperduapuluh atau seperlimapuluh uang yg saya berikan.
“kakek tinggalnya dimana kek?’ Tanya saya, beeusaha mengulur-ulur waktu sambil berfikir apakah saya harus memberikan uang pecahan Rp.20.000,- ini ataukah memanggil ibu saya untuk mengambil uang pecahan seribu atau setidaknya uang pecahan Rp.2000,- atau Rp. 5000,-
“saya dari daerah kramatwatu nak”
“hah?? Dari kramatwatu?? Itu kan lumayan jauh pak?? Dan bapak dari rumah sampe sini menuntun sepeda seperti ini dalam berjualan?”
“iyah nak, tapi sesekali kalau di jalan saya naikin” jawabnya santai sambil menutup boks dagangannya.
“lalu sejak berangkat dari rumah sudah banyak yg laku pak?” Tanya saya.
Ya.. baru adik kamu itu yg beli tadi, dialah pembuka dasar jualan saya hari ini”
Entah kenapa mata saya terasa sangat pedih, padahal tidak banyak angin dan abu yang berterbangan, tapi entah kenapa mata ini terasa sangat panas dan ingin saja mengeluarkan air mata. Tapi cepat-cepat ku tahan walaupun aku sangat yakin ada beberapa tetes yang mungkin telah jatuh di pipi saya. Saya cepat –cepat merogoh kantong celana saya, saya tidak ingin terlihat konyol di mata si kakek ini. Niat saya untuk memanggil ibu saya untuk mencari pecahan 2000,- segera saya batalkan, entah kenapa pengakuanku polos si kakek ini telah membuat saya sangat terharu kemudian dengan hati yg sangat ikhlas saya mengeluarkan uang pecahan 20.000,- dari kantong saya, saya berniat memberikan saja uang ini dan tidak usah mengembalikan kembalianya.
“ini pak uang es tadi”. Kata saya dengan sedikt gemetar. Karena antara menahan haru dan panasnya kelopak mata saya ini.
“waduh nak, ini uangnya besar sekali, saya mana ada kembaliannya, wong ini masih buka dasar” ujar si kakek dengan tersenyum namun kali ini agak kecut karena memang ini adalah sebuah masalah baginya yang memang belum punya uang kembalian. Aku memang sudah menebaknya jauh dari tadi, namun aku hanya tersenyum.
“gak usah di kembaliin pak, kembaliannya untuk bapak saja”
Ah… gak nak, kasih saja saya uang seribu, bapak gak mau”
“gak apa-apa pak, ini buat bapak saja. Saya ikhlas kok” jawab saya sambil tersenyum melipat uang itu dan meletakannya di telapak tangan si kakek, kemudian melipatkan semua jari jemari tangan si kakek menutupi uang 20.000,- tadi.
“tapi maaf nak, bapak emang tidak mau, bapak Cuma perlu uang seribu saja. Ini kebanyakan”
Kakek tadi malah memberikan kembali uang itu sama kepada saya, saya sedikit mengerutkan kedua alis mata saya, nih kakek aneh bener sih kok di beri malah tidak mau terima dalam hati saya. Apa ,ungkin nilai nominalnya terlalu kecil? Atau apakah tadi dia melihat saya mempunyai uang 50.000,- lagi di dalam kantong celana saya ini? Wahhh kalau si kake itu melihatku mempuyai uang 50.000,-pada saat aku sedang mencari pecahan uang kecil tadi, berarti nih kakek gak mau uang 20.000,- dia menolaknya karena sia pengen uang dengan nominal yang lebih besar lagi, kalau bener-bener iya, wahhh… kelewatan nih kakek. Tapi aku pun tersenyum dalam hati, iya juga sih, masa prihatin sama orang tapi msih perhitungan dalam memberi? Akhirnya sayapun merogoh uang 50.000,- dari kantong celana saya lalu memberikannya kepada si kakek.
“ini pak, saya tambahin lagi, itung-itung untuk nambahin modal bapak jualan”  ucap saya tersenyum lalu melipat uang 20.000,- tadi berikut uang 50.000,-nya kemudian memberikannya kepada si kakek penjual es keliling itu, kali ini kake menerimanya dengan wajah tersenyum, kali ini senyumnya malah makin lebar. Kali ini dugaan saya hmapir 100% benar bahwa si kakek menginginkan nominal yang lebih besar lagi, dan manakala uang itu tibs-tiba sudahberpindah kembali ke tangan saya, dugaanku yg 100% pula telah meleset. Ia benar benar tidak mau menerimanya. Aku tersentak kaget, seumur umur aku memberikan sedekah kepada orang-orang yg kulihat layak gak pernah di tolak.
“maaf nak, bukannya saya sombong dan menolak niat baik hati kamu memberikan uang ini kepada bapak,  tapi saya hanya meminta uang seribu rupiah saja, itu sudah cukup bagi saya.”
“tapi pak saya kan ikhlas?”
“benar nak, dari sorot mata kamu saya menangkap keikhlasan di sana, tapi keikhlasan itu muncul karena ada rasa kasihan kamu sama saya, dan saya gak bisa menerimanaya.”
Loh.. kenapa pak? Bukannya kita memberikan sesuatu itu karena di dasari rasa iba dan kasihan?” jawabku berusaha melakukan pembelaan.
“bener dek, kamu tidak salah, pendapatmu itu benar, tapi itu lebih pantas kamu berikan kepada para fakir miskin, anak yatim yg miskin dan peminta minta yg memang sangat sangat membutuhkannya. Saya ini seorang pedagang nak, bukannya peminta minta, aku kmasih sanggup mencari nafkah untuk diriku dan keluarga saya sendiri dan cukuplah Allah saja yang mengasihani saya, bukan manusia.
DEG! Jantung saya terasa mau copot, ini kakek omongannya sangat bijak sekali?
“ya,, tapi menurut saya bapak pantas mendapatkan uang ini, ya setidaknya sebuah penilaian simpati dari saya.memang tadi saya memberikannya atas dasar kasihan, tapi sekarang rasa simpati dari saya menjadi lebih besar dari pada rasa kasihan saya demi melihat semangat bapak dalam mencari nafkah walaupun usianya sudah tua.”
“hehe.. terima kasih nak, tapi bapak tidak mau simpati orang kepada bapak, aku hanya mau orang suka dan ikhlas membeli dagangan bapak ini, seperti adik kamu tadi”. Kakek itu tertawa lebar. Saya lihat kembali giginya yang tinggal empat itu, saya mau tersenyum di buatnya namun saya tahan.
“ya udah pak, kalau bapak tidak mau menerima uang pemberian dari saya, saya borong ajh deh semua es yang bapak jual ini senilai nominal uang yang ada sama saya sekarang?’’ ucap saya sedikit keras bicaranya, dan kake itu pun kembali tersenyum.
“kamu ini memang pintar nak, tapi itu namanya kamu menuruti hawanafsu kamu dalam membantu orang lain nak, itu tidak baik nak. Allah pasti kurang suka dengan cara kamu tersebut, begitu juga bapak”.
“tapi ini kan saya membelinya pak? Apa maslahnya?”
“hehe.. mau kamu apakan 69 es lilin lainnya ini? Memakannya ramai-ramai di rumah kamu? Atau mau kamu bagi-bagi kan kepada semua anak-anak tetanggamu yang belum tentu mereka menerimanya karena takut anaknya menjadi pilek dan ingusan, atau jangan-jangan akan segera kamu buang setelah aku pergi dari tempatmu ini?”
Wah.. aku semakin ngeri aja melihat kakek penjual es ini, dia ini manusia apa bukan ya?? Jangan-jangan malaikat, atau mahkluk Allah lainnya yang menyamar hanya untuk memberi pelajaran buat saya? Semakin saya berdebat dengannya semakin asaya kalah.
“baiklah nak, saya tidak ingin berpanjang lebar sam kamu lagi, bukannya saya tidak suka, tapi saya masih harus berjualan lagi, kamu bayar saja es yg di ambil adikmu atadi. Itu udah lebih dari cukup bagiku dari pada ini semua”. Ucap si kakek penjual es tadi, sambil mengambil ancang-ancang hendak beranjak pergi. Saya menjerit berteriak memanggil ibu saya di dalam, dan begitu teriakan saya di balas dengan ibu saya, saya langsung masuk kedalam untuk mengambil uang pecahan 5000,- dari beliau. Saya langsung menyerahkan uang tersebut kepada si kakek.
“baiklah pak, aku beli 4 es lagi yh, kali ini niat saya bener-bener tulus, untuk saya ibu saya dan bapak sayam serta adik saya 1 lagi yg lagi sekolah.”
“Ehhh.. mamah gak yu, giginya ngilu kalau makan es, 3 ajah pak.” Teriak mamah saya yg tidak mengerti apapa itu langsung menolaknya. Dan kulihat si kakek itu tersenyum melihatnya dan kemudian tersenyum juga sama saya.
“kalau ibu saya menolaknya saya mau makan 2 sekaligus pak, dan ini ikhlas!” ucap saya tersenyum kecut. Saya tidak tau si kakek penjual ini berubah fikiran lagi. Bisa semakin rumit nanti ceritanya.
“baiklah nak, kalau begitu bapak pergi dulu. Sudah hamper siang, bapak takut anak-anak sekolah langganan bapak di kampong seberang sana sudah lama menunggu” ujar si kakek sambil mulai segera berjalan menuntun sepedanya.
“nanti-nanti, tunggu sebentar pak, saya boleh meminta sesuatu pak?”
“loh.. Apa itu?”
“saya Cuma pengen cium tangan bapak”
Si kakek penjual es itu berhenti dan terdiam seketika itu juga saya langsung mengambil tangan kanannyadan menciumnya, kakek itu tersenyum keheranan sambil matanya melirik kesekelilingnya termasuk ibu sayayang terpengangah keheranan melihat aksi saya itu.
“datanglah setiap hari melewati rumah kami pak, singgah dan beristirahatlah jika engkau merasa lelah berjalan, kami akan selalu berlangganan es dengan bapak. Tapi apabila bapak hanya sekali ini saja melewati rumah saya, do’akanlah saya agar saya bisa menjadi seorang muslim yang berpendirian seteguh pendirian bapak”.
“insya Allah.. “ itulah kata kata terakhir yang asaya tangkap dari bibirnya ketika saya melepaskan ciuman di tangannya, todak ada kata-kata terima kasih dan basa-basi lainnya. Ia hanya berjalan terus kedepan dengan menuntun sepedanya yang sudah terlihat tua, dengan beralaskan sepasang sandal sjepit ia terus melangkah, sebuah kesederhanaan yang sangat-sangat sederhana, namun siapa sangka ia mempunyai kepribadian yang sangat kaya, melebihi kayanya hati para konglomerat yang masih saja merasa haus kurang atas rizki yang telah Allah berikan secara berlimpah ruah. Seorang muslim yang memiliki keteguhan hati dalam hidup yang tidak suka di kasihani orang lain, cukup Allah saja yang mengasihaninya, sangatlah jarang bisa di temui orang-orang yang memiliki keteguhan hati seperti kakek penjual es tadi. Apalagi orang yg jujur.
Saya masih terduduk disini, di depan laptop saya, menuliskan kisah ini, manakala ibu saya memanggil saya untuk segera mengingatkan kenapa es lilin yang tadi belum juga di makan, padahal adik saya sudah mengincar jatah kaknya sendiri yang tinggal satu-satunya itu karena jatah adik saya satu lagi telah habis di lahap olehnya, sepertinya satu saja tidak cukup baginya. Adiku saja suka memakan es lilin buatan si kakek itu, apalagi aku yg maasih terlaulu sayang memakan es lilin jatah saya itu karena saya masih ingin menikmati pembicaraan yang sangat berkesan sekali di dalamhati saya ini. Sungguh saya akan memakan es itu besok harinya kalau saya melihat si kakek itu lewat lagi di depan rumah saya, kemudian ngobrol-ngobrol memesannya lagi kepadanya, tapi jika besok si kakek itu tidak muncul, saya akan tetsp menyimpannya dan melarang adik-adik daya unutuk memakannya sampai saatnya aku siap memakan es tersebut, bukannya sirik, tapi saya tidak ingin cepat-cepat menghilangkan kisah dan kenangan saya dengan si kakek penjual es lilin keliling yang penuh misteri dan kaya ilmu tersebut hari ini.
Cukup sekian artikel yg saya buat hari ini, semoga bisa memberi sedikit pengaruh lebih baik kepada pembaca, ambil sisi positfnya saja. Terima kasih sudah membaca, tulis kritik dan sarannya di kolom komentarnya yah… HONTOU ARIGATOU GOZAIMASSUUU… J  

Sabtu, 05 Juli 2014

KEJUJURAN



Kejujuran.. Satu kata yg mungkin sudah sangat sulit di temukan di zaman seperti ini, percaya atau tidak anda pasti punya jawaban tersendiri. Anak kecil ajh udah pada pinter bohong apa lagi yg tua? termasuk saya. Hehe..
Saya memag bukan orang yang selamanya jujur, saya sering bohong, tapi kejujuran saya gunakan untuk hal yang bisa di bilang lebih ke sifat pribadi. Saya pernah mengalaminya ketika saya mengatakan hal yg jujur, yah.. saya akui kalau kejujuran saya ini membawa petaka buat diri saya sendiri, Jujur saya itu sangat menjatuhkan penilaian baik atasan  saya terhadap saya. Saat itu, saya sedang ada interview seleksi untuk menjadi karyawan tetap di salah satu perusahaan di sini, saya menuturkan kelebihan kekurangan dan semua apa yg ada di diri saya ini, saya mencoba jujur itu yg ingin saya lakukan, mudah mudahan dengan jujur saya mendapatkan nilai lebih dari yg mewawancarai saya, tapi semua itu salah besar, ketika ada pertanyaan “apa kesalahan terbesar yg pernah kamu lakukan disini?” yah… saya spontan apa yg ada di depan fikiran saya keluarin, entah karena terlalu jujur atau polos dan apa karena saya yg bego saya menjawab pertanyaan itu,dengan jawaban yg mungkin bagi atasan saya itu fatal, tapi menurut saya sih tidak(menurut saya). saya terus mengkhawatirkan apa yg saya ucapkan tadi.
Sudah berlalu dan saat yg di nanti nanti pun tiba, hasil pengumuman seleksi karyawan tetap di perusahaan tersebut, dan saya gagal.
Sedih, kecewa, sakit hampir 3 tahun lamanya saya bekerja dengan sebaik mungkin dan untuk menjadi yg terbaik disini tapi semua sia sia karena kejujuran. Apa sekarang kejujuran bukan hal yg utama? Apa kejujuran di zaman sekarang itu petaka? Sefatal itu kah kejujuran di zaman sekarang? Ahhh.. saya sudah tak mengerti dan saya sempat berfikir apa masih ada yg menerima orang jujur? I don’t know??
Mudah mudahan orang jujur makin banyak bukannya makin sedikit atau bahkan punah, pesan saya.. jangan takut buat berkata jujur walaupun itu bencana buat diri kita sendiri, insya Allah, tuhan maha melihat. Semoga berkah kejujuran kita.. aminnn :)

Jumat, 04 Juli 2014

MAKALAH PT. INDONESIA NIPPON SEIKI



MAKALAH
 PT.INDONESIA NIPPON SEIKI







Disusun oleh:


Wahyu muhtiyantoro
(82100)
Seksi: printing
                        






1.  KATA PENGANTAR

            Dengan mengucapkan puji dan sukur kehadiran allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini untuk memenuhi standar calon karyawan tetap pt. Indonesia nipppon seiki. Saya menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih bayak terdapat kekurangan,oleh Karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun daari berbagai pihak pembaca. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat di terima dan bermanfaat bagi kita semua.

Serang, 20 juni 2014
Penulis,
Wahyu muhtiyantoro (82100)






























2.  DAFTAR ISI

Halaman judul

Kata pengantar 1
Daftar isi 2
pendahuluan 3
Pembahasan 4
Apa itu NS? 5
Profile INS 6
Saham INS 7
Visi dan misi Pt. Indonesia Nippon seiki 8
Job dies 9
Flow preses(printing Section) 10
Jenis-jenis NG 11
Jenis makrial dan karakteristiknya 12
Penutup 13


3. PEMBAHASAN
4.  Apa itu INS???
PT Indonesia Nippon Seiki merupakan perusahaan PMA Jepang yang bergerak dalam bidang otomotif ( Speedometer kendaraan roda dua dan empat) di Serang, Banten.
Juga, Nippon Seiki adalah salah satu Perusahaan terkemuka di dunia teknologi pembuatan speedometer, panel instrumen dan bagian listrik dari kendaraan. Kami menyediakan teknologi yang inovatif dan komprehensif tahu bagaimana manfaat pelanggan di seluruh dunia. Filosofi pembangunan berkelanjutan kami mewakili tekad yang kuat dan dikombinasikan dengan bakat, kreativitas dan dedikasi dari orang-orang kami adalah kunci bagi upaya kami untuk mencapai standar tertinggi dari produk kami.









5.     PROFILE PT. INDONESIA NIPPON SEIKI
Nama Perusahaan :  PT . Indonesia Nippon Seiki
Main Factory & Office :  Jl . Utama modern Industri Blok E , Kawasan Industri Cikande modern
Desa Barengkok , Kec . Kibin , Serang , Banten - Indonesia 42186 .
Didirikan : 12 Desember 2001 .
Pembentukan perusahaan tersebut : April 01, 2003.
Pemegang Saham :
1. Nippon Seiki Co , Ltd : 70 %
 2 . Asian Honda Motor . : 20 %
 3 . PT . Astra Honda Motor . : 5 %
 4 . PT . Honda Prospect Motor . : 5 %

Produk Lines :
 • Instrumen untuk sepeda motor .
  • Sender Fuel Satuan .
  • Lain Sparepart untuk mobil .
Status :  Penanaman Modal Asing .
Tanah & Luas Bangunan : 80,370 m2
  . 1 Building :
  • daerah Office : 1159,4 m2 ( 1,4 % )
  • Masjid : 374 m2 ( 0,5 % )
  • Canteen : 850 m2 ( 1,1 % )
  • Ruang Locker : 450 m2 ( 0,6 % )
  • Pabrik : 11050 m2 ( 14,3 % )
  • daerah Utility: 1.559 m2 ( 1,0 % )
  • Lain-lain : 1721 m2 ( 2,1 % )
  . 2 Tanah : 63,206 m2 ( 79 % )
Hari Kerja : 5 hari / minggu
Bekerja Waktu: Office : 7:55-17:00
  • shift I: 7:30-16:45
  • shift II : 16:45-00:45
  •shift  III : 0:45-07:45
Kebijakan 5S pt. Indonesia Nippon seiki:
1.     SEIRI (KERAPIHAN)
Memisahkan antara barang yang di perlukan dengan yg tidak di perlukan.
Barang yang di perlukan di atur dengan rapi.
Barang yang tidak di perlukan, di singkirkan (di buang atau di simpan terpisah).

2.     SEITON (KETERATURAN)
Menciptakan kondisi supaya siapapun (yg telah di tunjuk), dapat mengambil barang yang di perlukan,pada saat itu dengan jumlah yang di perlukan.
Serta kondisi dapat di kembalikan ke tempat semula kapanpun apabila tidak di perlukan lagi.
3.     SEISO (KENYAMANAN)
Senantiasa di bersihkan, hindari kotoran, sampah dan debu.
Kebersihan harian
Pengecheckan kebersihan
4.     SEIKETSU (KEBERSIHAN)
Menciptakan kondisi yang senantiasa bersih, yaitu dengan selalu melakukan kerapihan, keteraturan, kenyamanan.
5.     SITSUKE (KEDISPLINAN)
Membebaskan diri untuk menaati hal-hal yang telah di tetapkan bersama (peraturan dan tata tertib).
Melakukan pendidikan yang melibatkan seluruh karyawan.




6.     SAHAM PT. INDONESIA NIPPON SEIKI
1.     Nippon Seiki Co , Ltd : 70 %
2.     Asian Honda Motor . : 20 %
3.      PT . Astra Honda Motor . : 5 %
4.      PT . Honda Prospect Motor . : 5 %











7.      VISI DAN MISI PT. INDONESIA NIPPON SEIKI
VISI
Dengan motto utamakan kualitas, kita membuat mutu dan kepercayaan yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, mutu di terapkan di semua tahapan, mulai dari rencana model baru, produksi, penjualan dan pelayanan
MISI
 Sebagai perusahaan yang memproduksi komponen elektrik kendaraan bermotor roda dua dan empat, maka PT. INDONESIA NIPPON SEIKI berkomitmen melakukan dan mengembangkan aktifitas perbaikan lingkungan secara berkelanjutan, pencegahan pencemaran, penggunaan sumber daya alam secara efektif dan efisien. Hal ini juga sebagai upaya untuk menaati hukum dan standar lingkungan hidup di Indonesia.

8.     JOB DIES
- Senam pagi
- Meeting pagi hari
- Membaca WI
- Pengisian chek sheet ( sesuai actual)

Langkah kerja inspection (visual)
1.     hidupkan lampu area pengechekan
2.     siapkan slider jig, spidol opf, dermatograph dan check sheet.
3.     Ambil sheet lalu letakan di meja before visual check
4.     Check seluruh area rear printing dengan di tunjuk dan di beri marking menggunakan dermatograph
5.     Letakan sheet ke jig visual inspection
6.     Check identitas proses lalu beri marking
7.     Check seluruh area permukaan printing per pcs dengan cara di tunjuk
8.     Lakukan pengecheckan sesuai arah yang telah ditentukan  
9.     Marking dengan dermatograph jika di temukan NG
10.             Catat hasil pengecheckan pada check sheet
11.            Letakan sheet yang telah di check ke slider jig  after check visual


 Langkah kerja inspection (illumination)
1.     hidupkan lampu area pengechekan
2.     siapkan slider jig, spidol opf, dermatograph dan check sheet.

3.     Ambil sheet di jig after visualcheck  lalu Check seluruh area rear printing dengan di tunjuk dan di beri marking menggunakan dermatograph
4.     Letakan sheet ke jig illumination  inspection
5.     Check identitas proses lalu beri marking
6.     Check seluruh area permukaan printing per pcs dengan cara di tunjuk
7.     Lakukan pengecheckan sesuai arah yang telah ditentukan 
8.     Marking dengan dermatograph jika di temukan NG
9.      Catat hasil pengecheckan pada check sheet
10.                        Letakan sheet yang telah di check ke slider jig  before check illumination
11.                         Lalu lakukan protection menggunakan mc. protection













MENGOPERASIKAN MESIN DRILLING DRILLING
Description: D:\BlackBerry\pictures\20140320_223549.jpg
1. lakukan 5s sebalum melakukan pekerjaan
2. hubungkan seluruh stecker 100/110 vac ke sumber tegangan 100/110.
3. setting filter regulator pada: 0,40 – 0,50 mpa
4. on kan (naikan ) power switch pada control box, power lamp ondicator akan                                                                 menyala
5. on kan ( tekan ) monitor power switch pada control box, layer monitor dan        monitor indicator akan menyala.
6. on kan table lighting switch pada control box, lampu pada area drilling (meja kerja) akan menyala.
7.on kan (tekan)  dust collector ppower switch
8. tekan foot switch untukmenjalankan mesin.

NOTE!
- Bersihkan ddust collector setiap seminggu sekali.
- check kondisi lampu pada lamp box setiap hari




MENGOPERASIKAN MESIN PRES
1.  lakukan 5 s sebelum memulai pekerjaan
2.  on-kan (naikan) sub breaker pada bagian ddalam panel bok
3.  putar main breaker switch ke posisi on, power indicator lamp akan menyala
4. putar control power key switch ke posisi on (I), crank angel indicator dan operator interface terminal
    akan menyala
5. putar main motor REV-OFF-FWD
6. putarpresense-sensing device ke posisi on
7. pputar operation select key switch ke posisi single 
8. on-kan (tekan) mainmotor run switch, main motor run lamp akan menyala
9. operasikan mesin dengan menekan dua tombol run switch secara bersamaan

Note!
-sebelum melakukan pengoperasian mesin, lakukan pengecekan sebagai berikut:
1.
check kondisi clutch dan brake solenoid valve (tidak berbunyi kasar) dengan memutar operation
select key switch ke posisi INCH, tekan run switch secara bersamaan dan lepaskan.
2.
Check kondisi putaran flywheel dan v-belt dengan menekan main motor run switch dan set spm meter 50-95 spm pada operator interface terminal
3.
Putar operation select key switch ke posisi INCH,  tekan run switch secara bersamaan dan pastikan pada saat di lepaskan, slide akan berhenti berputar dan pada saat berputar tidak ada bunyi yg terdengar kasar.
4.
Pastikan tekanan udara pada clutch brake pressure gauge : 0,4 – 0,6 mpa
-Untuk setting die high (lihat die high counter ), putar operation select key ke posisi INCH, lalu putar slide adjust switch ke posisi on, kemudian tekan up/unclamp/ret. Switch dan down/ clamp/adv. Switch sampai denga ketinggian yg di inginkan. Std die high ;210-270.




PROSEDEUR MEMATIKAN MESIN PRES


1, putar operation select key switch ke posisi off
2. off kan (tekan ) main motor stop switch, main motor run indicator lamp akan mati.
3. putar control power key switch ke posisi off (o), crank  angle indicator dan operator interface terminal akan mati.
4. putar main breaker switch ke posisi off, power indicator lamp akan mati.
-setelah mematikan mesin melakukan kegiatan 5s dan memastikan area mesin bersih dari kotoran dan benda kerja.
*pengisian check sheet harus sesuai.




FLOW PROSES LINE PRES

1.     Pemotongan part di mesin shearing
Memotong sheet yg semula berbentuk sheet lebar menjadi sheet kecil.
2.     Bawa part yang telah dipotong ke maesin drilling
3.     Drilling part yg telah di siapkan/yg telah di shearing.
Melubangi area tombol drilling untuk bisa di pierching.
4.     Kemudian pierching part yg telah di drilling
5.     Ceck part yg telah di pierching dan taruh di slider jig
6.     Untuk selanjutnya blanking part yg telah di pierching
7.     Ceck hasil blank part tersebut
8.     Jika ada ng pisahkan ng di buc]ket merah yg tel;ah di sediakan
9.     Part ok taruh di bucket biru
10.                        Setelah bucket penuh beri identitas “label”(tanggal, no.mc, type, lot, operator dan quality) pada bucket tersebut.
11.                        Taruh hasil pres tersebut di tempat yg telah di sediakan.

PENGGANTIAN DIES
1.     Semprot bagian dalam dies menggunakan cairan anti karat.
2.     Turunkan slide ke posisi 180 derajat.
3.     Buka clamp dies atas
4.     Naikan slide ke posisi 0 derajat, buka clamp bagian bawah.
5.     Keluarkan dies menggunakan hand lift.
6.     Tempatkan dies pad arak dies.

Description: D:\BlackBerry\pictures\20140320_223807.jpg








9.      FLOW PROSES PRINTING SECTION

a.     Pembuatan frame
b.     Pc sheet blank
c.      Senjoki
d.     Proses Printing rear

e.     Senjoki
f.       Oven infrared


g.     Proses rear


h.     Buka protect front
i.        Proses printing front

j.       Oven infrared
k.     Finish
l.        Ceck visual


m.  Ceck illumination


n.     Protect
o.     Shearing
p.     Mc Drilling
q.     Mc press pierching
r.      Mc pres blanking
s.      Sub assy

t.       Stock room (tempat terakhir flow proses printing)

10.  JENIS-JENIS NG
Ada 18 jenis NG yg ada di printing, diantaranya:

a.      Kotor smoke
b.      Kotor debu
c.       Kotor benang
d.      Kotor kena ink
e.      Pinhole
f.        Bleber
g.      Setting
h.      Lecet
i.        Lecet part
j.        Kering
k.       Kena thiner
l.        Clear tidak rata
m.    Garis squeegee
n.      Minyak
o.      Amplas
p.      Rege
q.      Lolos proses
r.       Bintik putih.





11.                         JENIS MATRIAL DAN KARAKTERISTIKNYA

1.     Dial plate
2.     sheet blank
3.     ink
4.     retarder
5.     addiktive
6.     vinyil
7.     thiner
8.     masking film
9.     tissue
10.            rubber
11.            pin stopper
-padat
-padat
-cair
-cair
-cair
-cair
-cair dan mudah terbakar
-padat
-padat dan mudah terbakar
-Padat
-padat


-          





12.                         PENUTUP

Demikian makalah yang saya buat semoga bisa menjadi bahan perhitungan buat bapak-bapak pimpinan sekalian dan bermanfaat bagi orang yang membacanya serta bisa menambah wawasan bagi orang yang membaca makalah ini. Dan saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas, mengerti, dan lugas, mohon di maafkan.
Sekian penutup dari saya semoga berkenan di hati dan saya ucapkan terima kasih.